Rabu, 14 November 2012

Legenda Kappa - Jepang

Kappa yang sering diidentifikasi sebagai dewa air memiliki berbagai macam sebutan. Nama lain dari makhluk ini diantaranya adalah Kawataro (bocah air), Kawaka, Kawaranbe, Kyuusenbou, Masunta, Mu jima dan Ningyo.

Kappa bisa dijumpai di danau, sungai, mata air dan bahkan di saluran irigasi. Kadang ia digambarkan memiliki bentuk seperti seekor ular, naga, belut ataupun kura-kura.

Namun deskripsi Kappa yang paling populer adalah bertubuh seperti anak kecil, berwajah kera, memiliki tempurung di punggung, rambut panjang dan kulit bersisik yang berwarna kuning hijau. Beberapa catatan mengatakan makhluk ini dapat mengubah warna tubuhnya seperti bunglon.

  

Makhluk ini juga disebut memiliki bau seperti ikan dan membenci suara keras dan benda logam. Habitat utama Kappa tersebar di wilayah Kyushu dan sungai Sarugaishi di Honshu.

Satu ciri yang unik dari Kappa adalah adanya sebuah rongga tanpa tutup di atas kepalanya. Rongga bulat ini berisi air yang menjadi sumber kekuatan Kappa.

Jadi jika suatu hari anda bertengkar dengan Kappa, sebelum bertarung, berilah hormat terlebih dahulu dengan cara membungkukkan badan. Kappa yang disebut sebagai makhluk yang memiliki tata krama akan segera membalas dengan membungkukkan badannya juga. Dengan demikian cairan di kepalanya akan tumpah dan kekuatannya akan hilang. Hal ini akan memaksa ia mengundurkan diri dari pertarungan.

Walaupun memiliki ukuran seperti anak kecil, Kappa disebut memiliki kekuatan yang besar. Ia berani menyerang seekor kuda dan mampu menarik mangsanya yang bertubuh lebih besar ke dalam air. Menurut berbagai legenda, Kappa mendapatkan kekuatannya dengan meminum darah dan menyantap isi perut mangsanya.

Walau kadang dideskripsikan sebagai makhluk yang jahat, namun banyak legenda menceritakan mengenai Kappa sebagai makhluk yang baik dan pandai mengobati. Jika ia tertangkap dan diminta untuk berjanji agar tidak mengganggu penduduk lagi, ia pasti akan menepati janjinya.

Pertama kali kisah Kappa muncul pada catatan kuno Nihon Shoki yang berasal dari tahun 720 masehi. Di dokumen itu, Kappa disebut "Kawa no Kami". Pada periode Edo, Ilustrasi mengenai Kappa muncul dalam antologi-antologi dan lukisan. Pada tahun 1910, Kappa mulai mendapat popularitasnya setelah sebuah kisah yang berjudul Tono Monogatari terbit. Dalam kisah itu diceritakan mengenai beberapa makhluk legenda termasuk Kappa.

Namun pada masa ini, Kappa lebih banyak digambarkan sebagai tokoh kartun dengan karakter yang lucu.

Di Jepang, sampai saat ini masih ada sebuah pepatah populer yang berbunyi "Seekor Kappa tenggelam di sungai" yang berarti "bahkan seorang ahlipun bisa melakukan kesalahan".

Seperti yang sudah saya singgung di atas, saat ini diketahui ada 4 mumi Kappa yang tersimpan rapi di beberapa tempat. Namun seperti mumi makhluk aneh lainnya, mumi Kappa juga dianggap sebagai hasil pekerjaan tangan seniman zaman Edo dengan cara menggabungkan bagian-bagian tubuh berbagai hewan.

Dibawah ini adalah 4 mumi Kappa yang saya maksud :

Mumi Kappa di National Museum of Ethnology di Leiden, Belanda

Mumi ini dianggap sebagai hasil karya seni yang dibuat dengan cara menggabungkan berbagai bagian tubuh hewan dan dipercaya dibuat untuk tujuan karnaval pada masa periode Edo.


Mumi Kappa di Kuil Zuiryuji di Osaka

Mumi ini memiliki panjang 70 cm dengan bentuk seperti manusia dan diperkirakan berasal dari tahun 1682.


Mumi Kappa di pabrik sake Matsuura di kota Imari

Menurut brosur yang dirilis perusahaan sake ini, mumi itu ditemukan di dalam sebuah kotak kayu pada tahun 1950an oleh seorang tukang bangunan di langit-langit sebuah rumah ketika ia sedang mengganti atapnya. Melihat anehnya makhluk itu, nenek moyangnya kemudian mewariskan mumi ke anak cucunya. Pemiliknya kemudian membangun sebuah altar kecil dan menahbiskan mumi ini sebagai dewa air.


Mumi Kappa di tempat peziarahan di perfektur Kumamoto


 Mumi Kappa yang ke-4 terletak di sebuah tempat peziarahan di perfektur Kumamoto. Namun mumi ini tidak memiliki bagian tubuh yang lengkap melainkan hanya sebuah potongan tangan yang dipercaya sebagai milik Kappa.

Selain empat mumi tersebut, di sebuah kuil yang bernama kuil Kappa di wilayah Ueno Asakusa, Tokyo, ada juga sepotong tulang tangan yang dipercaya sebagai milik Kappa. 




Menurut pengelola kuil, tempat dimana kuil berdiri dahulu adalah sebuah daerah aliran sungai yang tidak memiliki saluran air yang baik sehingga tempat itu sering dilanda banjir. Konon para penduduk lokal kemudian membangun saluran air dengan bantuan Kappa yang tinggal di sungai Sumida.

Sayang sekali hingga saat ini tidak pernah dilakukan penelitian forensik terhadap mumi-mumi ini sehingga kita masih belum bisa mengetahui keasliannya.
Bisa jadi palsu, bisa jadi asli.




Asal Usul Kucing Memiliki Sembilan Nyawa

Sejak kecil kita sudah sering mendengar anggapan bahwa kucing punya 9 nyawa. Well, walaupun sebagian besar dari kita sudah tahu bahwa itu hanya mitos, dan kucing hanya memiliki satu nyawa.

Tapi kenapa kucing dianggap memiliki 9 nyawa?

Kucing mendapat predikat sebagai makhluk yang memiliki 9 nyawa tak lain dan tak bukan adalah karena kucing memiliki berbagai kemampuan yang mampu membuat kita, makhluk dengan dua kaki, kagum dengan kehebatannya.

Kucing memiliki penglihatan yang tajam, sanggup melihat dalam gelap. Kucing juga mampu bergerak hampir tanpa suara, menjangkau tempat yang sulit dijangkau, dan menyelinap layaknya seorang ninja.

Tapi dari semua itu yang paling mengagumkan orang jaman dahulu adalah refleks yang dia tunjukkan saat makhluk ini jatuh.

Kucing memiliki insting yang tajam. Sejak dulu orang terbiasa melihat kucing yang jatuh dari pohon, dilempar dari jendela rumah, jatuh dari gedung tinggi, ataupun dengan sengaja melompat dari tempat yang tinggi tapi masih kuat untuk berjalan bahkan berlari.

Bila dilihat dari sejarahnya, Eropa pada abad pertengahan adalah jaman yang kurang enak bagi kucing. Banyak orang begitu membenci kucing hingga tak segan-segan membuang kucing ke luar jendela jika ada yang masuk ke rumah. Nah, orang seringkali terheran-heran melihat hampir semua kucing tidak mengalami luka yang berarti. Dari sinilah mitos kucing memiliki 9 nyawa muncul.

Kenapa harus sembilan nyawa?
Tidak ada yang tahu pasti kenapa angka 9 lah yang dipakai, tapi kita semua tahu bahwa angka 9 sendiri sering diyakini memiliki arti yang mistis dan seringkali dihubungkan dengan hal-hal gaib. Misalnya: 999, nine-tail, etc.

Pendapat lain mengatakan angka 9 berasal dari sejarahnya dalam kebudayaan mesir. Sekelompok dewa Mesir pada masa lampau bernama Dewa Ennead dijuluki The Nine. The Nine ini merupakan ciptaan dari satu dewa yang bernama Atum-Ra, yang memiliki 9 jiwa dalam satu tubuh. The Nine akan berubah terlebih dahulu menjadi bentuk kucing sebelum mengunjungi alam kematian.

Atum-Ra adalah dewa yang banyak dipuja orang-orang Mesir, karena itu kucing di Mesir pada masa lampau dianggap sebagai hewan yang suci.
Kebiasaan memuja kucing ini terbawa sampai ke Eropa. Kucing pun dianggap sebagai hewan yang mistis.

Saat ini, kucing tidak lagi dianggap sebagai hewan yang mistis, tetapi kemungkinan dari sinilah mitos 9 nyawa kucing berasal.