Saat ini dunia TI Indonesia sedang heboh karena adanya ‘perang’ antara blogger dengan Roy Suryo. Kondisi ini dipicu oleh pernyataan Roy Suryo di beberapa media yang salah satunya adalah sebagai berikut:
Situs Depkominfo menjadi korban pertama reaksi hacker tanah air atas disahkannya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Wajah Roy Suryo muncul dalam aksi deface di situs itu. Menurut Roy, pelakunya adalah ‘mereka’. Siapa ‘mereka’ yang dimaksud Roy? “Kelompok blogger dan hacker yang selalu bertindak negatif adalah pelakunya. Hal ini membuktikan, yang namanya blogger dan hacker Indonesia belum bisa mencerminkan citra positif,” tegas Roy kepada detikINET, Kamis (27/3/2008).
Sumber: detikinet
Sejauh yang saya tau, perkembangan terakhir dari masalah ini adalah akan dilakukan dialog terbuka di Universitas Budi Luhur. Artikel ini juga tidak akan membahas mengenai definisi blogger maupun hacker. Acara tersebut (plus yang ini) dan artikel dari Pak Romi (Meluruskan Salah Kaprah Tentang Hacker) saya rasa nanti bisa memperjelas hal tersebut.
Updated:
Laporan lengkap mengenai diskusi blogger dan komunitas maya dengan MenKomInfo yang diselenggarakan semalam dapat Anda baca di blog berikut:
1. RomiSatriaWahono.Net
2. NdoroKakung
Artikel ini hanya akan menghubungkan potongan statement di atas yang menyatakan bahwa blogger dan hacker Indonesia belum bisa mencerminkan citra positif dengan sebuah film. Film yang saya maksud adalah “Hackers: Outlaws & Angels” (Discovery Coomunications, Inc, 2002). Film ini menceritakan mengenai bagaiamana dunia kejahatan cyber dilihat dari sisi korban, pelaku, metode maupun motivasinya. Satu hal yang menarik pada film ini adalah bagaimana penegak hukum dan hacker bereformasi menjaga masyarakat dan institusi dari kekacauan elektronik. Atau dengan kata lain bagaimana penegak hukum dan hacker bekerjasama membangun citra positif.